Powered By Blogger

Minggu, 06 Januari 2013

biodata be5t



Biodata Profil Be5t Girlband Indonesia Terbaru Lengkap - Foto Personil Be5t.  Girlband Be5t adalah girlband indonesia yang populer dengan lagunya Always Think About You yang menurut para pecinta girlband bahwa single mereka ini adalah lagu girlband terpopuler 2012 setelah Brand New Day - Cherrybelle dan Patah Hati - Sm*sh.

Bagi kalian yang penasaran siapa saja personil Be5t, berikut Biodata dan Foto Be5t Girlband Indonesia termasuk 2 personil baru dan cantik untuk menggantikan 2 personil sebelumnya yang telah keluar.
Biodata Profil Personil Be5t Girlband Indonesia
1. Profil Leni Be5t


Leni Girlband Be5t Biodata dan Foto Be5t Girlband Indonesia
Leni Girlband Be5t
  • Nama Lengkap: Leni Larry Chandra
  • Nama Panggilan: Leni
  • TTL: Jakarta, 31 Desember 1993
  • Agama: Kristen Protestan
  • Angka Favorit: 8, 24
  • Warna Favorit: Pink, Coklat
  • Makanan Fav: Takkoyaki, Sushi, Mozaru, Pizza, Fettucini, Spagethi, Puff Pastry, Bakso, Pancake, KFC, Steak, dll
  • Tokoh Idola: Hello Kitty, Teddy Bear
  • Hobby: Makan
  • Tinggi: 159 cm.
  • Berat: 42 kg.
  • Spending time: Belajar Masak, Wisata Kuliner, Main iPad, Nonton.
  • Anak ke dua dari 3 Bersaudara. Punya kakak perempuan dan adik Laki-Laki
  • Kuliah di Univ. Bunda Mulia, Jurusan Komunikasi
  • Acc Twitter: @lenilarychandra
2. Profil  July Be5t


Juli Girlband Be5t Biodata dan Foto Be5t Girlband Indonesia
Juli Girlband Be5t
  • Nama Lengkap: Julivia Nery Cahra
  • Nama panggilan : July
  • Tanggal Lahir :Jakarta, 05 Juli 1988
  • Anak pertama dari lima bersaudara, 2 cowok dan 2 cewek
  • Hobby :nonton, ngedance, hangout dan nyamil
  • Warna favorite : ungu tua, biru muda, putih dan hitam
  • Tingginya : 160 cm
  • Artis favorit : Agnes Monica, 2NE1, :3
  • Makanan favorit : semuanya yang enak
  • Genre music favorit : hip hop and classic
3. Profil  Olga Be5t


Olga Girlband Be5t Biodata dan Foto Be5t Girlband Indonesia
Olga Girlband Be5t
  • Nama Lengkap : Monica Olga
  • Nama Panggilan : Olga
  • Iklan: Citra, red-a, biore, ponds
  • Twitter: @Olgacaca_BE5T
  • Twitter Official : @Olga_Station
  • Minuman Favorit : Chinese tea
  • Agama : Katolik
4. Profil Tella Be5t


Tella Girlband Be5t Biodata dan Foto Be5t Girlband Indonesia
Tella Girlband Be5t
  • Nama lengkap : Ratu Sweethella Intan Yudahgrahania Puspita
  • Nama panggilan : Thella
  • Tanggal Lahir : 26 Juni 1994
  • Agama : Islam
  • Twitter : @sweethellaBE5T
  • My Space : ratu sweethella
  • Facebook : Ratu Sweethella Intan
5. Profil  Oxa Be5t


Oxa Girlband Be5t Biodata dan Foto Be5t Girlband Indonesia
Oxa Girlband Be5t
  • Nama : Oxania Indiawan
  • Tanggal Lahir : -
  • Agama : Islam
  • Twitter : @OxaBE5T
Demikian Profil be5t Girl Band Indonesia yang disuguhkan Blog Infotaiment Remaja. Untuk melengkapinya sobat remaja bisa melihat kumpulan foto Be5t dan Video Lagu Always Think About You - Be5t yang menjadi lagu favorit saat ini

Kumpulan Foto Be5t GirlBand Indonesia
Profil Be5t Girlband Indonesia

Biodata Be5t Girlband Indonesia

Profil Be5t Girlband Indonesia

be5t girls band indonesia

Sabtu, 05 Januari 2013

10 jalan terinda di dunia

10 Jalan Raya Terindah di Dunia10jalanterindahdidunia

Untuk masuk kriteria sebagai jalan raya terindah di dunia harus memiliki faktor kombinasi sempurna antara tikungan yang menantang, jalur cepat yang lurus dan panjang, kemacetan tidak pernah terjadi atau jarang ada, dan mempunyai pemandangan yang mengagumkan tentunya. Semua kombinasi itu terdapat dalam jalan raya yang akan di tampilkan di list ini. Berikut ini blognyayanies akan berbagi 10 jalan raya terindah di dunia dibawah ini :
1. The Overseas Highway, Florida Keys
Jalan indah ini menghubungkan tempat dari pulau ke pulau melalui Florida Keys dan dibangun pada tahun 1938. Jalan raya ini melintas di atas air dan dalam waktu sekitar empat jam Anda dapat menikmati pemandangan yang indah dari laut, matahari terbitdan matahari terbenam yang luar biasa jika Anda datang ke sini pada saat yang tepat.
2. Red Rock Scenic Road , USA
Sering disebut museum tanpa dinding. Jalan ini memberikan pemandangan indah dari deretan bebatuan merah yang menakjubkan yang tampak hidup seperti semangat abadi yang menawan dan menginspirasi semua orang. Jalan Raya Red Rock Scenic juga melewati Monumen Nasional Istana Montezuma dan Hutan Nasional Coconino dimana bisa memberikan setiap pemakai jalan, rasa yang luar biasa akan keintiman dengan alam.
3. Iroha-zaka , Japan
Sebuah jalan yang berliku dari Jepang yang menghubungkan pusat Nikko dan Oku-Nikko. Jalan ini terdiri dari 48 kurva dan setiap sudut memiliki alfabet Jepang kuno, mulai dalam urutan abjad dari I-ro-ha yang juga menjadi asal mula pemberian pada nama jalan itu. Iroha-Zaka sebenarnya terdiri dari dua jalan, satu untuk turun dan untuk naik dan mereka berdua memiliki 48 kurva yang cocok dengan 48 huruf abjad Jepang kuno.Benar-benar sebuah jembatan yang hebat dengan perhitungan yang hebat pula.
4. Atlantic Road , Norwegia
Jembatan yang terpilih sebagai konstruksi terbaik di Norwegia abad ini dan itu merupakan bentangan sepanjang lima kilometer dari jalan yang menghubungkan Molde dan Kristiansund di negeri itu. Jalan yang spektakuler dengan naik dan turunya jalan di laut pada saat pasang. Selain jalan yang luar biasa itu sendiri, pemandangan sekitarnya bisa memberikan sebuah daya tarik tersendiri.
5. Oberalp Pass , Switzerland
Jalan yang luar biasa di pegunungan Swiss yang merupakan jalan penting antara Pemerintah Pusat dan Swiss Bernese Graubnden. Jalan ini sangat populer untuk semua pengendara dari Eropa, tapi hanya terbuka selama musim panas. Di musim dingin jalan ini ditutup untuk lalu lintas, dan jalan itu sendiri digunakan sebagai lereng ski, sebagai jalan kereta luncur dan juga sebagai hiking track.
6. Trollstigen , Norway
Berkelok-kelok dan curam, itulah jalan raya yang melintasi gunung yang terletak di wilayah Rauma. Trollstigen berasal dari kata yang berarti berarti Tangga Troll dalam bahasa Inggris dan itu merupakan serangkaian jalan yang menakjubkan dengan pemandangan beberapa air terjun yang luar biasa. Jalan ini sangat sempit dan sangat sedikit kemungkinan untuk kendaraan melewati satu sama lain.
Memiliki gradien curam 9% dan 11 jalan yang sangat sempit dan sangat menantang. Tapi itu semua tidak sia-sia jika Anda sampai ke puncak di mana Anda akan melihat dari atas jalan menakjubkan ini dan menemui air terjun Stigfossen, sebuah air terjun dengan ketinggian 320 m yang jatuh ke sisi gunung.
7. Guoliang Tunnel Road , China
Jalan Terowongan Guoliang dibangun oleh 13 warga desa setempat yang hanya dalam lima tahun, lokasi ada di pegunungan Taihang di provinsi Hunan China. Banyak penduduk desa kehilangan nyawa dalam kecelakaan selama pembangunan terowongan ini, tetapi pada tahun 1977,jalan itu dibuka untuk lalu lintas.
Terowongan yang diukir dari gunung dengan ketinggian 1.200 meter, memiliki tinggi 5 meter dan lebar 4 meter, juga salah satu jalan paling berbahaya di dunia. Ini adalah sebuah rute yang sangat indah dan dijuluki sebagai jalan yang tidak mentolerir kesalahan dan tujuan utama pada peta pariwisata Cina.
8. Transfagarasan ,Romania
Jalan beraspal tertinggi dan paling dramatis dari Rumania. Dibangun sebagai rute militer strategis oleh mantan diktator Nicolae Ceausescu antara tahun 1970 dan 1974, jalan ini menghubungkan daerah bersejarah Transylvania dan Wallachia, dan kota-kota Sibiu dan Pitesti. Transfagarasan mewakili 90 km dari jalan berliku dari Utara ke Selatan di bagian tertinggi dari Pegunungan Carpathian dan di antara puncak-puncak tertinggi dari gunung di negeri itu.
9. The Jebel Hafeet Mountain Road ,UAE
Jebel Hafeet Mountain Road di Uni Emirat memiliki panjang 7,3 mil dengan ketinggian 1.219 m. jalan di UEA dengan pemandangan indah akan padang pasir dan berakhir di tempat parkir dengan sebuah hotel dan tentu saja istana milik penguasa negara. Jalan itu memiliki kombinasi lurus nan cepat dan kurva yang menggabungkan satu dengan yang lainnya,sebuah jalan yang menakjubkan di tengah padang pasir.
10. Kelok 9 - Indonesia
Kelok 9 merupakan bagian dari ruas jalan penghubung Lintas Tengah Sumatera dan Pantai Timur Sumatera di kilometer 146 dan kilometer 148. Jalan ini dibangun oleh pemerintah Hindia-Belanda pada tahun 1932 dan memiliki sembilan kelokan ke kiri dan ke kanan, sehingga dinamakan Kelok 9.
Sejak tahun 2003, mulai dilakukan pembangunan jembatan sekaligus ruas jalan baru di sekitar Kelok 9. Panjang keseluruhan jembatan dan jalan yang dibangun adalah 2.537 meter, dengan 964 meter di antaranya merupakan jembatan dengan lebar mencapai 13,5 meter dan tinggi pelindung di sisi kiri dan kanan 1 meter.
Pembangunan ini ditangani dalam dua tahap. Tahap pertama adalah pembangunan empat jembatan sepanjang 720 meter dengan jalan penghubung sepanjang 1.950 meter, sedangkan tahap kedua akan membanguan dua jembatan sepanjang 250 meter dan jalan penghubung sepanjang 1 km.10jalanterindahdunia

melon.......... budidaya melon

budidaya melon .....................


Budidaya Melon

 SYARAT  TUMBUH
Tanaman melon memerlukan curah hujan antara 2000-3000 mm/th dengan ketinggian tempat yang optimal 200-900 mdpl. Intensitas sinar matahari berkisar antara 10-12 jam per hari. Suhu optimal untuk perkecambahan berkisar 28°-30°C, untuk pertumbuhan vegetatif 20-25°C dan untuk pembungaan >25°C. Rasa melon yang manis akan tercapai apabila selisih suhu antara siang dan malam cukup tinggi.

Suhu pada siang hari untuk pembesaran 26°C sehingga dapat meningkatkan fotosintesis.Sedangkan suhu malam harinya <20°C untuk menekan proses respirasi cadangan makanan. Air sangat dibutuhkan oleh tanaman ini karena 90% kandungan melon terdiri dari air.
Lokasi pertanaman melon sebaiknya bukan bekas lahan tanaman melon atau tanaman sefamili. Minimal sudah diberakan selama 2 tahun untuk diperoleh hasil yang optimal.

PERSIAPAN TEKNIS
Pengukuran pH tanah diperlukan untuk menentukan jumlah pemberian kapur pertanian pada tanah masam atau pH rendah (di bawah 6,5). Pengukuran bisa dilakukan dengan kertas lakmus, PH meter, atau cairan PH tester. Pengambilan titik sampel bisa dilakukan dengan cara zigzag.

PELAKSANAAN BUDIDAYA

Persiapan Lahan
Persiapan lahan meliputi pembajakan dan penggaruan tanah, Pembuatan bedengan kasar dengan lebar 110-120 cm, tinggi 40-70 cm dan lebar parit 50-70 cm, pemberian kapur pertanian sebanyak 200 kg/rol mulsa PHP (Plastik Hitam Perak) untuk tanah dengan pH di bawah 6,5, pemberian pupuk kandang yang sudah difermentasi sebanyak 40 ton/ha dan pupuk NPK 15-15-15 sebanyak 150 kg/rol mulsa PHP, kemudian dilakukan pengadukan/pencacakan bedengan agar pupuk yang sudah diberikan bercampur dengan tanah, persiapan selanjutnya pemasangan mulsa PHP, pembuatan lubang tanam dengan  jarak tanam ideal untuk musim kemarau 60 cm x 60 cm sedangkan untuk musim penghujan bisa diperlebar 70 cm x 70 cm dan kemudian dilakukan pemasangan ajir. Pemasangan ajir yang dianjurkan dengan sistem ajir tegak supaya kelembaban tanaman terjaga, masing2 ajir dihubungkan dengan gelagar. Gelagar ini disamping menghubungkan ajir yang satu dengan lainnya juga berfungsi sebagai tempat penggantungan buah. Agar serangkaian ajir tersebut menjadi kuat pada ajir paling pinggir dan setiap 4 ajir dipasang ajir penguat membentuk sudut ±  45°.

Persiapan Pembibitan dan Penanaman
Pada persiapan pembibitan dibutuhkan rumah atau sungkup pembibitan untuk melindungi bibit yang masih muda. Kemudian menyediakan media semai dengan komposisi 20 liter tanah, 10 liter pupuk kandang, dan 150 g NPK halus. Media campuran dimasukkan ke dalam polibag semai. Sebelum melakukan penyemaian benih, sebaiknya benih direndam dalam larutan fungisida sistemik berbahan aktif simokanil atau metalaksil dengan dosis ½  dari dosis terendah yang dianjurkan pada kemasan selama ± 6 jam, baru kemudian benih disemai pada media. Untuk mempercepat perkecambahan benih permukaan media ditutup dengan kain goni (bisa juga menggunakan mulsa PHP) dan dijaga dalam keadaan lembab.
Pembukaan penutup permukaan media semai dilakukan apabila benih sudah berkecambah, baru kemudian benih disungkup menggunakan plastik transparan. Pembukaan sungkup dimulai pada jam 07.00 - 09.00, dan dibuka lagi jam 15.00-17.00. Umur 5 hari menjelang tanam sungkup harus dibuka secara penuh untuk penguatan tanaman. Penyiraman jangan terlalu basah dan dilakukan setiap pagi.  Penyemprotan dengan fungisida berbahan aktif simoksanil dan insektisida berbahan aktif imidakloprid pada umur 8 hss (hari setelah semai) dengan dosis ½ dari dosis terendah. Bibit yang sudah memiliki 4 helai daun sejati siap untuk pindah tanam ke lahan.

Pemeliharaan
1.    Penyulaman
Penyulaman dilakukan sampai dengan umur tanaman 2 minggu. Tanaman yang sudah terlalu tua apabila masih terus disulam mengakibatkan pertumbuhan tidak seragam. Dan akan berpengaruh terhadap pengendalian hama penyakit.
2.    Pengikatan dan Pemangkasan Tanaman
Tanaman melon termasuk tanaman merambat dengan pertumbuhan yang cepat, untuk itu sedini mungkin harus sudah segera diikatkan pada ajir, pengikatan dilakukan setiap jarak 40 cm.
Pemangkasan tanaman bertujuan untuk memelihara cabang sesuai dengan yang dikehendaki. Agar sirkulasi udara di sekitar arel pertanaman lancar maka dianjurkan memelihara satu cabang utama. Pemangkasan cabang lateral dimulai dari ruas ke-1 sampai ke-6. Cabang lateral pada ruas ke-7 sampai ke-10 dipelihara sebagai tempat bakal buah. Bakal buah diseleksi saat ukuran buah minimal sebesar telur, dipilih 2 buah yang sempurna. Setelah dilakukan seleksi buah cabang lateral yang buahnya dipelihara dipangkas dengan menyisakan 3 helai daun diatasnya. Sedangkan cabang lateral yang buahnya tidak dipelihara, yang satu dipangkas pada ruas ke 2 dan yang satunya lagi dipelihara sebagai cadangan daun untuk mengantisipasi kekurangan daun akibat serangan hama penyakit. Pemangkasan cabang lateral dilanjutkan pada ruas ke-12 sampai ke-33. Ujung cabang utama diatas ruas ke 33 kemudian dipangkas.
Buah melon perlu diikat pada gelagar untuk membantu batang tanaman menyangga beban buah. Pengikatan dilakukan pada cabang lateral yang berhubungan dengan tangkai buah membentuk huruf T.
3.    Sanitasi Lahan dan Pengairan
Sanitasi lahan pada budidaya melon meliputi : pengendalian gulma/rumput, pengendalian air saat musim hujan sehingga tidak muncul genangan, pemangkasan daun dan pencabutan tanaman yang terserang hama penyakit.
Pengairan diberikan secara terukur, dengan penggenangan atau pengeleban seminggu sekali jika tidak turun hujan. Penggenangan jangan terlalu tinggi, batas penggenangan hanya 1/3 dari tinggi bedengan.
4.    Pemupukan Susulan
Pupuk akar diberikan dengan cara pengocoran pada umur 15 hst, 25 hst dan 35 hst dengan dosis 3kg NPK 15-15-15 dan 1kg ZK dilarutkan dalam 200lt air, untuk 1000 tanaman, tiap tanaman diberikan 200ml.
Pupuk daun kandungan Nitrogen tinggi diberikan pada umur 7 hst dan 24 hst, sedangkan kandungan Phospat, kalium dan mikro tinggi diberikan umur 20 hst, 30 hst dan 45 hst.
5.    Defisiensi Unsur Hara
Kalium. Tanaman melon memerlukan unsur hara kalium dalam jumlah yang sangat banyak. Unsur ini berperan dalam penyusunan protein dan karbohidrat. Selain itu pemberian unsur kalium yang cukup juga akan meningkatkan kualitas buah serta meningkatkan ketahanan tanaman baik terhadap serangan hama penyakit maupun kekeringan. Kekurangan kalium ditandai dengan gejala tepi daun menjadi kuning muda, kemudian berubah menjadi kecoklatan, akhirnya robek seolah bergerigi. Untuk mengatasi kekurangan unsur hara ini dapat dikocor KNO3, dan dapat pula dilakukan penyemprotan pupuk daun yang mengandung kalium tinggi, misalnya pupuk MKP (Mono Kalium Pospat).
Magnesium. Tanaman melon juga membutuhkan unsur magnesium dalam jumlah yang relatif banyak. Unsur ini berfungsi unsur membentuk klorofil (zat hijau daun) dan mengaktifkan enzim-enzim dalam proses metabolisme. Kekurangan unsur ini ditandai dengan klorosis diantara tulang daun, warna daun menguning, terdapat bercak merah kecoklatan sedangkan tulang daun tetap berwarna hijau. Untuk mengatasi kekurangan unsur ini dapat dengan pengapuran dan penyemprotan pupuk daun yang mengandung magnesiun tinggi, misal magnesium sulfat.
6.    Pengendalian Hama dan Penyakit
a.    Hama
1.         Gangsir
Gangsir menyerang batang tanaman muda terutama pada tanaman yang baru saja pindah tanam. Serangannya dilakukan pada malam hari, dengan memotong batang tanaman tetapi tidak memakannya. Hama ini bersembunyi di dalam tanah dengan membuat liang pada tanah, keberadaan gangsing dapat dicirikan adanya onggokan tanah pada muka liang. Cara pengendaliannya adalah dengan pemberian insektisida berbahan aktif karbofuran sebanyak 1gram pada lubang tanam.
2.         Ulat Tanah
Hama jenis ini menyerang tanaman pada malam hari, sedangkan pada siang harinya bersembunyi di dalam tanah atau di balik mulsa PHP. Ulat tanah menyerang batang tanaman yang masih muda dengan cara memotongnya, sehingga sering dinamakan juga ulat pemotong. Cara pengendaliannya adalah dengan pemberian insektisida berbahan aktif karbofuran sebanyak 1gram pada lubang tanam.
3.         Ulat Grayak
Ulat grayak menyerang daun tanaman bersama-sama dalam jumlah yang sangat banyak, ulat ini biasanya menyerang di malam hari. Pengendalian yang dapat dilakukan adalah dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo dengan dosis sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan.
4.         Ulat Jengkal
Gejala serangan ulat ini ditandai pada tepi daun muda terdapat bekas gigitan serangga yang makin lama makin makin ke tengah hingga tersisa tulang daunnya. Pengendalian yang dapat dilakukan adalah dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo dengan dosis sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan.
5.         Thrips
Serangan thrips ditandai dengan adanya bercak-bercak keperakan pada daun tanaman yang terserang. Hama ini lebih suka mengisap cairan daun muda sehingga menyebabkan daun yang terserang mengeriting, akhirnya tanaman menjadi kerdil. Pengendaliannya dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif abamektin, tiametoksam, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin dengan dosis sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan.
6.         Kutu Daun
Kutu daun mengisap cairan tanaman terutama pada daun yang masih muda, kotoran dari kutu ini berasa manis sehingga menggundang semut. Daun yang terserang mengalami klorosis(kuning), menggulung dan mengeriting, akhirnya tanaman menjadi kerdil. Pengendaliannya dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif abamektin, tiametoksam, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin dengan dosis sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan.
7.         Kutu Kebul
Hama ini berwarna putih, bersayap dan tubuhnya diselimuti serbuk putih seperti lilin. Kutu kebul menyerang dan menghisap cairan sel daun sehingga sel-sel dan jaringan daun rusak. Pengendalian hama ini dengan cara penyemprotan insektisida berbahan aktif abamektin, tiametoksam, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin dengan dosis sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan.
8.         Tungau
Tungau bersembunyi di balik daun dan menghisap cairan daun. Daun yang terserang berwarna kecoklatan dan terpelintir, serta pada permukaan bawah daun terdapat benang-benang halus berwarna merah atau kuning. Pengendalian tungau dapat dilakukan dengan penyemprotan insektisida akarisida berbahan aktif  propargit, dikofol, tetradifon, piridaben, klofentezin, amitraz, abamektin, atau fenpropatrin dengan dosis sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan.
9.         Kumbang Daun
Kumbang daun dinamakan juga oteng-oteng. Serangannya ditandai dengan adanya bekas gigitan serangga membentuk guratan-guratan konsentris pada daun. Selain merusak daun kumbang ini juga merusak bunga melon. Pengendaliannya dengan cara penyemprotan insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo dengan dosis sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan.
10.     Lalat Buah
Lalat betina dewasa menyerang buah melon dengan cara menyuntikkan telurnya ke dalam buah, kemudian telur berubah menjadi larva, telur-telur inilah yang akhirnya menggerogoti buah melon sehingga buah menjadi busuk. Pengendalian lalat buah dapat menggunakan perangkap lalat (sexpheromone), caranya : metil eugenol dimasukkan pada botol aqua yang diikatkan pada bambu dengan posisi horisontal, atau dapat pula menggunakan buah-buahan yang aromanya disukai lalat (misal nangka, timun) kemudian dicampur insektisida berbahan aktif metomil.  Selain itu juga dapat dilakukan penyemprotan menggunakan insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo dengan dosis sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan.
11.     Tikus
Tikus menyerang buah melon pada malam hari, pada siang hari biasanya hama ini bersembunyi dalam sarang. Cara pengendaliannya dapat dengan memberikan umpan yang telah dicampur rodentisida, campuran ini ditaruh di depan lubang tikus yang masih aktif, ditandai dengan adanya sisa-sisa makanan baru pada lubang atau terlihat bekas dilalui tikus.  Selain itu bisa juga dengan cara, pada lubang sarang aktif diberi kabit, dan disiram dengan air kemudian lubang ditutup dengan tanah agar gas yang ditimbulkan oleh karbit tidak keluar.
12.     Nematoda
Serangan nematoda ditandai adanya bintil-bintil pada akar. Nematoda merupakan cacing tanah yang berukuran sangat kecil, hama ini merupakan cacing parasit yang menyerang bagian akar tanaman. Bekas gigitan cacing inilah yang akhirnya menyebabkan serangan sekunder, seperti layu bakteri, layu fusarium, busuk phytopthora atau cendawan lain penyerang akar. Cara pengendalian nematoda adalah dengan pemberian insektisida berbahan aktif karbofuran sebanyak 1gram pada lubang tanam.
b.    Penyakit
1.           Rebah Semai
Rebah semai biasa menyerang tanaman melon pada fase pembibitan. Cara pengendaliannya dengan penyemprotan fungisida sistemik berbahan aktif propamokarb hidroklorida, simoksanil, kasugamisin, asam fosfit, atau dimetomorf dengan dosis ½ dari dosis terendah yang tertera pada kemasan.
2.           Layu Bakteri
Penyakit ini sering menggagalkan tanaman, Serangannya disebabkan oleh bakteri. Upaya pengendalian yang dapat dilakukan antara lain dengan meningkatkan pH tanah, memusnahkan tanaman yang terserang, melakukan penggiliran tanaman serta penyemprotan secara kimiawi menggunakan bakterisida dari golongan antibiotik dengan bahan aktif kasugamisin, streptomisin sulfat, asam oksolinik, validamisin, atau oksitetrasiklin dengan dosis sesuai pada kemasan. Sebagai pencegahan, secara biologi dapat diberikan trichoderma pada saat persiapan lahan, pada umur 20hst dan 35 hst dilakukan pengocoran dengan pestisida organik pada tanah, contoh wonderfat dengan dosis sesuai anjuran pada kemasan.
3.           Layu Fusarium
Gejala yang ditimbulkan oleh layu fusarium hampir sama dengan  layu bakteri, yang membedakan hanyalah penyebabnya. Layu fusarium disebabkan oleh serangan jamur. Upaya pengendalian yang dapat dilakukan antara lain dengan meningkatkan pH tanah, memusnahkan tanaman yang terserang, melakukan penggiliran tanaman serta penyemprotan secara kimiawi menggunakan fungisida berbahan aktif benomil, metalaksil atau propamokarb hidroklorida dengan dosis sesuai pada kemasan. Sebagai pencegahan, secara biologi dapat diberikan trichoderma pada saat persiapan lahan, pada umur 20hst dan 35 hst dilakukan pengocoran dengan pestisida organik pada tanah, contoh wonderfat dengan dosis sesuai anjuran pada kemasan.
4.           Busuk Phytopthora
Penyakit ini menyerang semua bagian tanaman. Batang yang terserang ditandai dengan bercak coklat kehitaman dan kebasah-basahan. Serangan serius menyebabkan tanaman layu. Daun melon yang terserang seperti tersiram air panas. Buah yang terserang ditandai dengan bercak kebasah-basahan yang menjadi coklat kehitaman dan lunak. Pengendalian secara kimiawi menggunakan fungisida sistemik, contoh bahan aktif yang bisa digunakan adalah metalaksil, propamokarb hidrokloroda, simoksanil atau dimetomorf dan fungisida kontak, contoh bahan aktif yang bisa digunakan adalah tembaga, mankozeb, propineb, ziram,  atau tiram.
5.           Gummy Stem Blight
Penyakit ini bermula dari bagian bawah batang tanaman yang nampak seperti tercelup minyak, selanjutnya mengeluarkan cairan berwarna merah cokelat dan akhirnya tanaman mati. Daun yang terserang ditandai dengan bercak bundar melekuk ke dalam berwarna cokelat kehitaman lama kelamaan daun akan mengering. Pengendalian secara kimiawi menggunakan fungisida sistemik, contoh bahan aktif yang bisa digunakan adalah benomil, metil tiofanat, karbendazim, tridemorf, difenokonazol, atau tebukonazol dan fungisida kontak berbahan aktif klorotalonil, azoksistrobin, atau mankozeb.
6.           Powdery Mildew
Gejala diawali dengan bercak bulat kecil berwarna keputihan pada permukaan bagian bawah daun. Kemudian bercak akan menyatu dan berkembang ke permukaan daun bagian atas sehingga daun seperti diselimuti tepung. Pengendalian secara kimiawi menggunakan fungisida sistemik, contoh bahan aktif yang bisa digunakan adalah benomil, metil tiofanat, karbendazim, difenokonazol, atau tebukonazol, dan fungisida kontak berbahan aktif klorotalonil, azoksistrobin, atau mankozeb.
7.           Downy Midew
Terdapat bercak berwana kuning muda pada permukaan daun yang dibatasi oleh tulang daun, sedangkan pada permukaan bagian bawahnya  terdapat massa spora yang berwarna kehitaman. Pada serangan yang parah terjadi pembusukan tulang daun yang akhirnya menyebabkan tanaman mati. Pengendalian secara kimiawi menggunakan fungisida sistemik, contoh bahan aktif yang bisa digunakan adalah benomil, metil tiofanat, karbendazim, difenokonazol, atau tebukonazol, dan fungisida kontak berbahan aktif klorotalonil, azoksistrobin, atau mankozeb.
8.           Antraknosa
Antraknosa sering juga diistilahkan dengan nama patek. Penyakit ini menyerang semua bagian tanaman yang ditandai dengan adanya bercak agak bulat berwarna cokelat muda, lalu berubah menjadi cokelat tua sampai kehitaman. Semakin lama bercak melebar dan menyatu akhirnya daun mengering. Gejala lain adalah bercak bulat memanjang berwarna kuning atau cokelat. Buah yang terserang akan nampak bercak agak bulat dan berlekuk berwarna cokelat tua, disini cendawan akan membentuk massa spora berwarna merah jambu. Pengendalian secara kimiawi menggunakan fungisida sistemik, contoh bahan aktif yang bisa digunakan adalah benomil, metil tiofanat, karbendazim, difenokonazol, atau tebukonazol, dan fungisida kontak berbahan aktif klorotalonil, azoksistrobin, atau mankozeb.
9.           Kudis (scab)
Serangan pada buah muda akan tampak bercak berwarna hijau-cokelatan melekuk ke dalam, bagian pinggirnya mengeluarkan cairan yang akan mengering seperti karet. Pada buah tua serangan penyakit ini akan membentuk kudis bergabus yang berwarna cokelat, tetapi proses pematangan buah tidak mengalami hambatan. Namun setelah dipanen, cendawan akan aktif dan buah mudah membusuk. Pada daun yang terserang akan terlihat bercak cokelat kebasah-basahan dan mengeluarkan lendir. Pengendalian secara kimiawi menggunakan fungisida sistemik, contoh bahan aktif yang bisa digunakan adalah metalaksil, propamokarb hidrokloroda, simoksanil, atau dimetomorf dan fungisida kontak berbahan aktif tembaga, mankozeb, propineb, ziram, atau tiram.
10.       Bercak Daun
Penyakit ini disebabkan oleh serangan bakteri, berkembang pesat terutama pada musim hujan. Serangan ditandai dengan adanya bercak putih dan bersudut karena dibatasi tulang daun. Kemudian bercak berubah menjadi cokelat kelabu serta bagian bawah daun mengeluarkan cairan, akhirnya daun mengering. Pengendaliannya menggunakan bakterisida dari golongan antibiotik dengan bahan aktif kasugamisin, streptomisin sulfat, asam oksolinik, validamisin, atau oksitetrasiklin, atau dari golongan anorganik seperti tembaga. Dosis sesuai pada kemasan.
11.       Virus
Virus merupakan penyakit yang sangat berpotensi menimbulkan kegagalan terutama pada musim kemarau. Gejala serangan umumnya ditandai dengan pertumbuhan tanaman yang mengerdil, daun mengeriting dan terdapat bercak kuning kebasah-basahan. Penyakit virus sampai saat ini belum ditemukan penangkalnya. Penyakit ini ditularkan dari satu tanaman ke tanaman lain melalui vektor atau penular. Beberapa hama yang sangat berpotensi menjadi penular virus diantaranya adalah thrips, kutu daun, kutu kebul, dan tungau. Manusia dapat juga berperan sebagai penular virus, baik melalui alat-alat pertanian maupun tangan terutama pada saat pemangkasan. Beberapa upaya penanganannya virus antara lain : membersihkan gulma (karena gulma berpotensi menjadi inang virus), mengendalikan hama/serangga penular virus, memusnahkan tanaman yang sudah terserang virus, kebersihan alat dan memberi pemahaman kepada tenaga kerja agar tidak ceroboh saat melakukan penanganan terhadap tanaman.
Strategi Pengendalian Hama dan Penyakit :
-        Pengendalian hama gangsir, ulat tanah dan nematoda dilakukan secara bersamaan cukup satu kali pemberian insektisida, yaitu 1gram per lubang tanam.
-        Pengendalian hama ulat grayak, ulat jengkal, thrips, kutu daun, kutu kebul, tungau, kumbang daun dan lalat buah dan penyakit menggunakan pestisida harus dilakukan berseling atau penggantian bahan aktif yang tertera di atas setiap melakukan penyemprotan (jangan menggunakan bahan aktif yang sama secara berturut-turut).


PANEN
Umur panen buah melon sangat  bervariasi, yaitu antara 55-85 hst (hari setelah tanam). Faktor yang paling berpengaruh terhadap umur panen adalah genetik dan lingkungan. Buah melon dengan varietas yang berbeda akan memiliki umur panen yang berbeda pula sekalipun ditanam pada kondisi lingkungan yang sama. Dan sebaliknya, varietas melon yang sama akan memiliki umur panen yang berbeda andaikata ditanam pada kondisi lingkungan yang berbeda, terutama ketinggian tempat.